;
Home » , , , » Sarasehan Menggali Pemikiran Soeharto

Sarasehan Menggali Pemikiran Soeharto

Para peserta sarasehan "Menggali Visi Pembangunan H.M. Soeharto" berfoto bersama sesaat sebelum memasuki ruang diskusi, Rabu (8/6/2011), di hotel Le Meridien, Jakarta.

Sarasehan dan launching gagasan HM Soeharto Center (Pusat Kajian Jenderal Besar HM Soeharto) digelar Rabu (8/6/2011) malam, di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Dihadiri sejumlah tokoh, sarasehan ini bertujuan menggali pemikiran-pemikiran Soeharto tentang pembangunan Indonesia menuju bangsa yang lebih baik. Bertindak sebagai moderator, Ismet Fanani yang juga merupakan Guru Besar Deakin University, Melbourne, Australia, mengatakan, kegiatan ini bertujuan menggali pemikiran pemikiran HM Soeharto tentang Pembangunan Indonesia Menuju Bangsa yang lebih baik.

"Bertujuan untuk menggali, mengidentifikasi dan menghimpun pemikiran-pemikiran Soeharto mengenai pembangunan serta relevansinya terhadap masalah-masalah aktual yang dihadapi dalam pembangunan masyarakat dan bangsa saat ini dan masa mendatang," kata Ismet, saat membuka sarasehan tersebut.

Ismet menambahkan, sarasehan ini juga akan menentukan prioritas isu-isu pokok pemikiran Soeharto mengenai pembangunan yang akan dikaji lebih dalam dan luas dalam serial small workshop dan workshop nasional. Selain itu, sarasehan ini juga memprakarsai terbentuknya HM Soeharto Center yang bertujuan memberikan sumbangan kepada bangsa dan negara tentang pemikiran-pemikiran pembangunan Indonesia saat ini dan di masa mendatang.

"Saya yakin tujuan sarasehan ini akan tercapai. Masa 32 tahun kepemimpinan Soeharto yang penuh dengan gagasan cemerlang," ujar Ismet.

Sementara Maftuh Basyuni mengungkapkan, tujuan sarasehan ini adalah sebagai upaya memilah dan mengambil semua sisi baik dari mantan presiden Soeharto. "Melalui sarasehan ini kita berupaya mengambil sisi baik Soeharto, untuk menuju Indonesia yang lebih baik," kata.

Maftuh menambahkan, sebagai presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto telah banyak memberikan kontribusi pemikiran untuk pembangunan bangsa dan negara. "Beberapa kebijakan tersebut antara lain GBHN, trilogi pembangunan nasional, delapan jalur pemerataan, program ketahanan pangan dan swasembada pangan, program kependudukan dan KB, sepuluh program PKK, posyandu dan kelompencapir," ujar Maftuh.


Online

Artikel Menarik Lainnya: